Penjelasan Hukum I Newton (Hukum Inersia)
Menurut
Hukum I Newton, benda yang pada awalnya diam akan terus seperti itu
sampai ada gaya eksternal yang diberikan padanya. Bagaimana gaya
berpengaruh terhadap gerak?. Untuk menjawab pertanyaan ini, penting
untuk diperhatikan bahwa ada saat dimana gaya total pada sebuah benda
sama dengan nol. Tentu banyak dari kita yang setuju bahwa benda tersebut
dalam keadaan diam, dan jika tidak ada gaya total yang bekerja padanya
(tarikan atau dorongan), benda itu akan tetap diam. Tapi bagaimana
dengan gaya total yang dialami oleh benda yang sedang bergerak?
Bayangkan ketika anda sedang mendorong
sebuah benda, maka benda akan bergerak. Tetapi, jika anda telah berhenti
melakukan dorongan, seiring dengan itu juga benda akan melambat dan
akhirnya berhenti bergerak. Artinya, untuk
menjaganya tetap bergerak maka diperlukan dorongan terus menerus atau
memberikan gaya. Kesimpulannya adalah benda-benda yang bergerak akan
berhenti, dan dibutuhkan sebuah gaya untuk mempertahankannya untuk terus
bergerak (gagasan Aristoteles).
Sekarang coba anda bayangkan benda tadi
di dorong pada sebuah permukaan yang licin. Setelah anda berhenti
mendorong, benda tadi akan meluncur lebih jauh lagi sampai pada akhirnya
berhenti. Dan apabila terdapat sebuah permukaan bantalan udara, dan
benda dibiarkan mengambang dan meluncur di atas permukaan tersebut, maka
benda akan bergerak lebih jauh lagi. Jadi sampai disini dapat kita
simpulkan bahwa, pada setiap kasus gerak benda dengan permukaan berbeda
di atas, yang membuat benda tersebut melambat adalah adanya gesekan
antara benda dengan permukaan luncurnya. Apabila kita bisa menghadirkan
sebuah permukaan ideal tanpa gesekan, maka benda tidak akan pernah
melambat dan selamanya akan tetap bergerak. Karenanya, meski gagasan
bahwa dibutuhkan sebuah gaya untuk mempertahankan benda terus bergerak-walaupun tampak masuk akal-adalah salah.
Percobaan seperti yang telah kita lakukan di atas memperlihatkan bahwa:
- apabila tidak ada gaya total yang bekerja pada suatu benda, maka benda tersebut akan tetap diam atau bergerak pada suatu garis lurus dengan kecepatan tetap.
- begitu sebuah benda bergerak, tidak diperlukan lagi gaya total untuk mempertahankannya agar tetap bergerak
Jadi kesimpulannya adalah “Sebuah
benda yang kepadanya tidak bekerja suatu gaya total akan bergerak
dengan kecepatan konstan (nilainya bisa saja nol) dan percepatan nol”. Ini adalah rumusan dari hukum pertama Newton tentang gerak. Ada sebuah kecendrungan pada benda untuk tetap mempertahankan keadaannya, hal ini disebut sebagai Inersia (inertia).
Sifat inersia ini sangat jelas terlihat
ketika kita mengeluarkan kecap dalam botol dengan cara mengguncangnya.
Pertama-tama, kita mulai dengan menggerakkan botol ke depan (dengan
kecap di dalamnya). Pada saat kita menarik botol itu ke belakang, kecap
akan tetap bergerak ke depan dan jatuh pada makanan (kecap
mempertahankan gerak). Atau pada contoh yang lain, ketika sebuah taplak
meja yang ditarik sangat cepat tanpa menggerakkan benda yang berada di
atasnya (benda mempertahankan diamnya).
Kerangka Acuan Inersia
Ada syarat keberlakuan dari hukum pertama
Newton. Hukum ini hanya berlaku pada kerangka acuan inersia. Secara
teknis, kerangka acuan inersia adalah sebuah kerangka yang tidak
mengalami percepatan. Sehingga perhitungan gerak akan menjadi rumit
ketika hukum ini diterapkan pada kerangka acuan non inersia. Contoh yang
paling jelas adalah pada kasus benda yang berotasi. Hukum Newton yang
pertama tidak berlaku pada perhitungan gerak benda ini. Untuk contoh
kasus ini, memang tidak ada gaya total yang bekerja pada benda, walaupun
demikian pada kerangka benda yang berotasi, bola tersebut dipercepat.
0 komentar:
Posting Komentar