jadikanlah kekuranganmu menjadi sebuah kelebihan. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Menembus Batas-batas Fisika Klasik


cahaya menunjukkan sifat mekanika kuantum (sumber: research.auliyansyah.com)
Alam ternyata tidaklah semudah dan sesederhana yang kita lihat! Demikianlah salah satu kesimpulan dari hasil penelitian terbaru tentang cahaya. Para peneliti dari Niels Bohr Institute telah membuat percobaan sederhana yang menunjukkan bahwa alam melanggar akal sehat (common sense) – hal yang berbeda dari kebanyakan orang percaya. Percobaan ini menggambarkan bahwa ternyata cahaya tidaklah berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip fisika klasik, tetapi cahaya memiliki sifat mekanika kuantum. Metode baru dapat digunakan untuk mempelajari apakah sistem lain juga berperilaku secara mekanika kuantum. Hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Physical Review Letters.
Di laboratorium optika kuantum (quantum optical laboratory) di Niels Bohr Institute, para peneliti telah melakukan percobaan yang menunjukkan bahwa sifat cahaya tidak mengikuti prinsip-prinsip fisika klasik. studi itu menunjukkan bahwa cahaya dapat memiliki kedua medan listrik dan medan magnet, tetapi tidak pada waktu yang sama. Artinya, cahaya memiliki sifat mekanika kuantum.
Ada dua kategori berbeda dalam fisika, yaitu fisika klasik dan fisika kuantum. Dalam fisika klasik, objek, misalnya mobil atau bola, memiliki posisi dan juga kecepatan yang terdefinisi dengan pasti. Ini adalah pandangan klasik terhadap dunia kita sehari-hari. Dalam dunia kuantum benda juga dapat memiliki posisi dan kecepatan, tapi tidak pada saat yang sama. Pada tingkat atom, mekanika kuantum mengatakan bahwa alam berperilaku cukup berbeda dari yang kita bayangkan. Ini bukan hanya bahwa kita tidak tahu posisi dan kecepatan, bukan, dua hal ini sama sekali tidak ada secara bersamaan. Tapi bagaimana kita tahu bahwa mereka tidak ada secara bersamaan? Dan di mana perbatasan dua dunia? Para peneliti telah menemukan cara baru untuk menjawab pertanyaan ini.
Cahaya dalam pandangan mekanika kuantum
Eran Kot, mahasiswa Ph.D pada kelompok penelitian Optika kuantum di Niels Bohr Institute Universitas Kopenhagen, tentang penelitiannya ini, “Tujuan kami adalah untuk menggunakan mekanika kuantum dalam cara baru. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bahwa ‘sistem’ benar-benar berperilaku dengan cara yang tidak memiliki penjelasan klasik. Untuk tujuan ini, yang pertama kita uji adalah cahaya.”
Berdasarkan serangkaian percobaan di laboratorium optika kuantum, mereka mengamati keadaan cahaya. Dalam fisika klasik, cahaya memiliki kedua medan listrik dan medan magnet.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa cahaya dapat memiliki kedua medan listrik dan medan magnet, tetapi tidak pada waktu yang sama. Dengan demikian, kami memberikan bukti sederhana bahwa percobaan ini melanggar prinsip-prinsip klasik. Artinya, kami menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat kuantum, dan kita dapat memperluas ini untuk sistem lain juga,” kata Eran Kot.
Mekanika klasik dan mekanika non-klasik
Tujuan dari penelitian ini adalah selain secara mendasar memahami dunia, tetapi juga tantangan praktis untuk dapat memanfaatkan mekanika kuantum dalam konteks yang lebih besar. Untuk cahaya ini bukan kejutan besar bahwa cahaya berperilaku secara kuantum, tetapi metode yang telah dikembangkan juga dapat digunakan untuk mempelajari sistem lain.
“Kami berusaha untuk mengembangkan komputer kuantum masa depan dan karenanya kami perlu memahami batas kapan sesuatu berperilaku secara mekanika kuantum dan saat itu adalah mekanika klasik,” kata profesor fisika kuantum Anders S. Sørensen, menjelaskan bahwa komputasi kuantum tentu harus terdiri dari sistem dengan sifat-sifat non-klasik.
sumber: http://news.ku.dk

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mahasiswa Baru IAIN Ar-Raniry Gelar OPAK


MedanBisnis - Banda Aceh. Sebanyak 3293 mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) 2013/2014 sejak Kamis (29/8). Kegiatan tersebut sebagai langkah memperkenalkan kampus, akan berlangsung selama tiga hari.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Drs H Sofyan Ibrahim MAg, pada kesempatan itu mengatakan IAIN Ar-Raniry telah dipercaya masyarakat Aceh dan bertanggung jawab untuk mendidik putra-putri daerah berjuluk Serambi Mekkah itu.

Dia mengharapkan mahasiswa berorganisasi, karena organisasi itu juga penting bagi mahasiswa agar memiliki wawasan yang luas di bidang masing-masing.

Dikatakannya, di IAIN ada beberapa unit kegiatan mahasiswa, yakni di bidang seni, olah raga, pers dan lainnya.

“Kami yakin mahasiswa yang telah memilih IAIN dengan program studinya, itu merupakan pilihan hati nurani masing-masing. Kehadiran kalian di IAIN Ar-Raniry adalah babak baru di pendidikan pada tingkat strata satu,” kata Sofyan.

Sementara Tim Pemantau OPAK, Drs Baharuddin AR MSi, mengatakan OPAK tahun ini dilaksanakan oleh panitia bersama yang direkrut dari lima fakultas yang ada di IAIN Ar-Raniry. “Begitu juga tim pemantau diwakili dua dosen dari setiap fakultas,” katanya.

Jumlah peserta OPAK 3293 orang, terdiri dari 1.400 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Perguruan , 730 dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam , 15 mahasiswa asal Malaysia, 502 dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 292 dari Fakultas Adab dan Humaniora, serta 202 orang dari Fakultas Ushuluddin. (ht anwar ibr riwat)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS